Kamis, 08 Januari 2015

mencintai dalam diam

cerita ini bermula dari ,..,.,
 ketika zahra pertama kali  menggelar sajadahnya di antara ribuan santri sebuah pondok pesantren di ujung timur pulau jawa, pondok pesantren AN-NUR yang begitu asri dengan bentangan sawah dan terletak di bawah jejeran hijaunya gunung gumitir . bibirnya yg mungil terus bergerak melafalkan bacaan sholat , wajahnya terlihat begitu teduh meski dia bukan gadis cantik bermata lentik, kulitnya putih langsat, bukan juga pemilik postur tubuh ideal tapi dia pemilik senyum yang begitu mmenakjubkan , siapapun akan tersihir dengan senyumnya meski tanpa hiasan lesung di antara kedua pipinya.
zahra, pemilik senyum malaikat merupakan gadis berumur 15 tahun yang terlahir dari keluarga religius, orangtuanya  merupakan pengasuh sebuah pondok pesantren di pedesaan kabupaten purwokerto jawa tengah. meski begitu zahra tidak pernah menginginkan seorang tau tentang status sosialnya, penampilan sederhana dengan gaya bicara yang polos membuat zahra mengenal banyak teman di hari pertamanya. zahra tau bagaimana cara membuat orang lain begitu menyukai pembicaraannya yang sesekali di selingi dengan senyuman yang mengembang di antara kedua pipnya.

seusai sholat zahra sllu menyempatkan diri membaca al-quran, kemudian menengadahkan tangannya membisikkan berbagai doa ,
"zahra zahra " zahra yang sedang khusyu berdoa , di kagetkan dengan suara yang memanggilnya dari kejauhan
zahra segera berlari mendekati ustadzah fatimah sembari menenteng sajadahnya tanpa sempat merapikannya dahulu

"zahra, di panggil yai,"  sambung ustadzah fatimah .
zahra yang masih lengkap dengan pakaian solat nya tanpa ba bi bu langsung menuju ndalem yai yang berada di  perbatasan antara asrama putra dan putri

sesampai di rumah kiyai, kiyai anwar sudah menunggu zahradi dpan pintu bersama ayah zahra, zahra yang sedikit malu-malu tersenyum menyalami kiyai dan ayahnya ,..
ayah zahra yang sudah siap dengan koper di sampingnya, untuk berpamitan  kembali ke purwo kerto .

"ayah pulang dulu nduk, harus rajin ngaji, rajin belajar" ayah zahra mengusap-usap kepala zahra "enggih yah, hati-hati di jalan"
suara zahra sedikit lirih karna merasa berat di tinggalkan,

zahra terus membendung air mata dari baliik kedua kelopak matanya, ia melambaikan tangan sampai mobil ayahnya menghilang dari balik gerbang besi yang akan memenjarakannya .

zahra yang berjalan begitu lemah,terkejut dengan sosok yang berdiri tidak begitu jauh darinya, laki'' dengan koko putih dan bersongkok itu tersenyum ke arah zahra, secepat mungkin zahra menghapus air matanya berlari tanpa menghiraukan senyum laki-laki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

banyuwangi, 17 juni 2014. *_*

pagi pagi sekali zahra sudah bersiap dengan kitab 'Idhotunnasyi'in dan beberapa kitab lainnya, zahra dan beberapa temannya berjalan bersama menuju gedung sekolah yang tidak jauh dari asramanya, berjalan sedikit memejamkan matanya sembari menghafalkan kalimat demi kalimat yang tertera dalam kitab karangan imam Syekh AL Gholayany tersebut merupakan kebiasaan zahra dan beberapa teman nya untuk mengingat kembali pelajaran yang di sampaikan ustadz rahmat minggu lalu ,,
dari kejauhan seseorang berseragam abu-abu putih berkacamata besar berlari menghapirinya
"ra zahra, kamu dapet titipan,, ini rahasia jangan ada yang tau "  anggi merendahkan suaranya sedikit berbisik..
 mata zahra terbelalak keningnya mengkerut, tidak  berbicara
"aiss buka dulu ini dari saudara ku, anak sebrang "  sambung anggi, zahra hanya manggut manggut, dan masih mengunci kedua mulutnya ,..,.

sesampai di kelas zahra memembuka perlahan kertas putih polos tanpa sampul  yang baru ia terima ,
di ujung kertas sebelah kiri tertulis "banyuwangi-10-juni-2014" , sudah dua hari yg lalu bisik zahra, ia kembali membaca baris berikutnya .,

mungkin kamu sudah tidak mengingatku,
satu tahun yg lalu  kita  bertemu di taman depan ndalem yai,

begitu sulit yang ku lalui untuk mendapatkan namamu
tapi, aku tidak pernah menyerah meski hanya  untuk menyebutnya dalam doaku,menjadikan mu seseorang yg sllu ada dalam do'a ku .,.,

dan  ingin tau kabar mu ,.,.
apa kabar zahra?? semoga surat ku ini tak mengusik ketenangan hati mu
by: fariz


zahra tertunduk , meletakkan kedua tangannya di kepala, mecoba mengingat sosok satu tahun lalu, koko putih ,bersongkok,.,......
 "ahhhh gak ingettttt "     suara zahra tertahan
"zahra kamu kenapa"  senggol  indah yang duduk di samping zahra ,.,.
"astagfirulloh"    zahra cepat'' memasukkan suratnya kedalam tas , ia baru menyadari  sudah melewatkan 45 menit tanpa mendengarkan keterangan ustadz rahmat ,..,
indah dan anggi hanya menggeleng-geleng menyaksikan tingkah zahra,..,

meski hari-hari yang di lalui zahra terlihat biasa, tetapi diam-diam ia  memikirkan sosok yang menulis namanya di atas kertas putih  yang ia terima beberaapa hari lalu...
banyak hal yang ia tanyakan tentang fariz kepada anggi, tapi anggi selalu malas menjawabnya.,.,

"balas dulu tu surat baru ane mau jawab" anggi selalu menjawab dengan jawaban yang sama setiap kali zahra bertanya,.,.

"ayo lah jawab dulu ,,, dia kelas berapa, anak mana, kog bisa ngasih surat ke zahra??" zahra merengek,, berharap dapat mendengarkan jawaban anggi saat ini juga,,

"BALAS"   jawab anggi sembari menunjuk seolah mengancam zahra,..,

"ok,,ok,, ane bales, zahra meraih pena dan buku di atas meja.,.,.,
menuliskan kalimat salam di baris paling atas

Wa'alaikumsalam
alhamdulillah kabar zahra baik,
trimakasih sudah mau menjalin tali silaturrahim dgn zahra..

zahra melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam sebuah amplop putih .,.,

"ini baru bettool " indah mencubit pipi zahra , meski zahra sedikit cemberut dan mengembangkan kedua pipinya .,...

1 bulan berlalu , hari ini seluruh santriwan santriwati memasang senyum paling bahagia untuk menyambut liburan  yang akan mereka nikmati slama 2 minggu,  tak terkecuali zahra hari ini ia memasang senyum yang paling indah,  ia sudah tdak pernah mengingat suratnya lagi yang sampai detik ini masih tanpa balasan ,, baginya semua itu sudah berlalu dan tidak untuk di ingat ,.,. tetapi kenyataan tidak seperti itu , ketika zahra berbaur  dengan santri wati yang lain hendak meninggalkan halaman ponpes putri AN-NUR, telah berdiri sosok anggi depan gerbang , di sampingnya berdiri seorang laki'' tersenyum kearah zahra ,"emm mungkin bukkan fariz " bisik zahra, karna kali ini yang berdiri di samping anggi bukan laki'' bersongkok lengkap dengan koko dan sarung tapi seseoraang  dengan hem polos berwarna abu-abu di lengkapi celana jeans hitam ..
anggi menunjunjuk kearah fariz seolah memberi isyarat bagwa seseorang di sampingnya adalah faris, zahra hanya tersenyum sedikit tertunduk membalas senyum faris yang hanya bisa ia lihat dalam beberapa detik saja ..


***sejak pertemuan pagi itu ada kegundahan yang tidak dapat terungkapkan , sebuah perasaan yang sulit di artikan , tatapan dan senyum sederhana yang hanya bisa ia nikmati sesaat seolah mampu menyihir zahra ke dalam situasi yang tidak dapat terhindarkan ,,
hari terus berlalu , tak sedikitpun kabar tentang fariz ia dengar lagi ,,
tapi semua tlah terlanjur,, zahra telah mencampur angan tentang masa depannya dengan hayalan cinta tanpa kata,,
ia terus menunggu , terus mengharap.. seseorang datang lagi kepada nya untuk tersenyum untuk berkata.
ia hanya ingin mendengar suaranya , suara faiz yang belum pernah ia dengar ,,
ia hanya ingin bertemu untuk menatapnya dengan sederhana , sebagai isyarat cinta .
zahra terus terdiam , memeluk rindunya , membawa setiap tidurnya
membiarkan senyum fariz menjadi keindahan pengantar tidurnya
seperti itulah hari-hari yang terus ia lalui
tanpa bisa menyampaikan kerinduanya.
semua semakin jauh, jauh menjadi angan ,,

sampai suatu hari, seolah penantiannya terjawab meski hanya dengan selembar kertas , meski selama ini ia selalu menulis kerinduannya dengan bertumpuk-tumpuk kertas , dengan bertumpuk-tumpuk buku karna hanya dengan menuliskannya yang bisa ia lakukan ,
zahra terus menggenggam erat surat kedua fariz yang bersampul merah muda, dengan hiasan lukisan mawar di sudutnya , entah sudah berapa kali ia mengulangi membaca kalimat demi kalimat yang tertulis dengan coretan yang begitu apik
membiarkan hatinyaa bergelayut rindu , menjerit terbata mengatakan cinta .,,.

Assalamualaikum zahra.,,.
terimakasih untuk senyummu di pagi itu..

cukup lama memang, tapi tak sedikitpun garis senyummu dapat ku lupakan....
maaf atas ketidak sopanan ini ...
hati ku memang tak sekuat baja untuk menahan rindu, namun cintaku sekuat tembok pembatas antara kita untuk menjaga mu ,.,.
trimakasih zahra sudah meluangkan waktu untuk membaca surat ku yang tak berguna ini , ku harap engkau juga memiliki waktu untuk menulis balasan .



tak sedikitpun zahra mengangkat tubuhnya, beranjak menulis balasan meski ia ingin melakukaannya. karna zahra tau semua ini akan lebih menyakitkan lagi untuknya, ia membiarkan kertas merah jambu itu berada di genggamannya membawa nya dalam hayal , merangkai kata kata indah yang fariz tuliskan menjadikannya sebagai baris puisi yang takkan pernah ia lupakan .,.,
tak banyak yang dapat zahra lakukan ,
mendoakan fariz dalam setiap sujudnya ,
berharap di seberang sana fariz juga sedang mendoakannya
sekejam apapun cinta meracuni hantinya , tak pernah sedikitpun ia mengucapkan cinta meski semua terasa menyakitkan ,,.,

ia hanya takut , takut kesucian cintanya ternoda, ia hanya takut cintanya membuat ia lupa akan segalanya ,.,.
ia hanya takut rasa cinta akan lebih menyiksa.,,,
ketika rindu benar-benar menyiksa ia akan menggelar sajadahnya kemudian membisikkan segala pinta , menyelipkan nama fariz membungkus nya dengan fatihah ..

hari terus berlalu,, menjadi minggu bahkan bulan kemudian menjadi tahun
tapi ia terus memeluk rindunya di atas ikrar cintanya yang suci
ia terus memendam perasaannya
sebuah senyum seorang fariz yang sederhana tlah mengusik sebuah ketegaran hari zahra
tak sedikit pun kabar ia berika untuk fariz, meski sebenernya ia terus mencintai fariz, cinta yang tanpa jenda , cinta tanpa alasan untuk berkata TAPI ,,

zahra gadis kecil pemilik senyum malaikat diam diam mencintai seseorang di sebrang sana, di balik tembok yang menjulang tinggi nyaris tanpa cela.,,.


             "aku mencintai mu dalam diam , dan kan ku jaga rasa cinta iini sebaik baiknya" .,.



 malang 8-9 januari 2015.,,. tulisan dari pda nganggur ^_^

1 komentar:

  1. tulisannya masih apa adanya dengan keindahan alami seperti dulu kala.
    assalamualaikum uppy bagaimana kabarnya!??

    BalasHapus